• Kelulusan UKMPPG Tahap 1
  • Hab Kemenag 2024

Prodi PPG Ikuti Peningkatan Kompetensi Pengelola Data PPG Madrasah

25 Mei 2023

Yogyakarta. Dalam rangka penyamaan persepsi tentang pelaksanaan perkuliahan PPG yang akan menerapkan Kurikulum Merdeka, Dirjen Pendis melalui Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah menyelenggarakan kegiatan Peningkatan Kompetensi Pengelola Data PPG Madrasah. Kegiatan ini berlansung dari Selasa s.d Kamis, 23 s.d. 25 Mei 2023 di The Alana Hotel & Convention Center Yogyakarta. Hadir dalam kegiatan ini Dr. Abdul Basith, M.Pd., Kaprodi PPG LPTK UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan dan 41 (empat puluh satu) kaprodi PPG Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri dari seluruh Indonesia.

Dalam sambutan pembukaan, Ketua Forum Dekan Tarbiyah sekaligus tuan rumah, Prof. Dr. Hj. Sri Sumarni, M.Pd. mengatakan tentang pentingnya persamaan persepsi antara kaprodi tentang modul lokakarya karena mulai periode ini, pembelajaran di prodi PPG sudah akan menerapkan kurikulum merdeka. Terkait model baru penugasan pada tahap pendalaman materi, Ketua Fordetak juga menyarankan adanya contoh konkret tentang Problem Based Learning dan Project Based Learning.

Dr. Ainurrafiq, M.Ag, Kepala Subdirektorat Bina GTK MI/MTs  dalam sambutan pembukaannya menyampaikan bahwa Direktorat GTK memberikan perhatian khusus serta terfokus pada program 4K yaitu kualifikasi, kompetensi, karir dan kesejahteraan guru. Pendidikan profesi guru –menurut Kasubdit- adalah- upaya Kemenag untuk meningkatkan kualifikasi dan kompetensi guru yang ada di madrasah. Kasubdit juga menyampaikan tantangan bagi guru terutama dengan terbitnya Permenpan RB No. 1 Tahun 2023 tentang adanya Uji Kompetensi bagi guru yang mengajukan kenaikan pangkat.

Dr. Anis Masykur, M.Pd, Kepala Subdirektorat GTK Bina MA/MAK menyatakan tentang peran penting LPTK dalam memberikan pemahaman tentang Kurikulum Merdeka kepada para mahasiswa secara tuntas, terutama terkait dengan paradigma dan filosofinya agar nantinya para guru tidak terjebak dengan tuntutan administrasi. Kasubdit juga menjelaskan hal-hal baru tentang pembaharuan tugas bagi para guru yang menjalani pendidikan profesi, termasuk langkah-langkah Problem Based Learning dan Project Based Learning yang disesuaikan dengan jumlah modul yang dipelajari.

Dr. Suwardi, Kasutdit Kurev Direktorat KSKK Kemenag RI menegaskan bahwa Kurikulum Merdeka –yang mulai dikenalkan kepada mahasiswa PPG- adalah sebuh opsi, bukan kewajiban bagi madrasah. Hal ini karena implementasi kurikulum ini akan dievaluasi untuk eslanjutnya akan diputuskan untuk menjadi Kurikulum Nasional pada tahun 2024. Kasubdit juga menekankan pentingnya pemahaman tentang ruh perubahan kurukulum tersebut, tidak hanya berhenti pada hal-hal yang sifatnya teknis saja. Diantara ruh perubahan kurikulum tersebut adalah adanya kemerdekaan bagi sekolah dan guru untuk mengelola pendidikan, berpusat kepada siswa dan memberikan layanan sesuai karakteristik dan talenta mereka, penguatan karakter melalui penguatan profil pelajar Pancasila dan Rahmaran lil Alamin, dan fleksibiltas dalam mengelola pembelajaran. Kasubdit juga memaparkan beberapa distingsi dan penguatan di madrasah, diantaranya adalah madrasah vokasi, madrasah riset, madrasah akademik dan lainnya.

Sedangkan Prof Eko dari LAMDIK memaparkan materi tenatng alur dan syarat pengajuan akreditasi bagi prodi PPG,  Menurutnya, Akreditasi menurutnya adalah bagian dari sistem penjaminan mutu dari pihak eksternal. Syarat utama dari pengajuan akreditasi ini adalah adanya surat izin operasional baik dari Kemdikbud maupun Kemenag. Prof Eko juga memparkan beberapa simulasi tentang penilaian tentang butir-butir yang dituliskan di laporan evaluasi prodi.

Sementara itu, Prof. Dr. H. Giyoto, M.Hum dari UIN Raden Mas Said Surakarta memaparkan materi tentang penguatan literasi di prodi PPG. Menurutnya, literasi bagi guru mencakup beberapa hal, diantaranya adalah learning, teaching, and learn to teach, pedagogical literacy, social literacy, science literacy, dan personal literacy.

Acara dilanjutkan dengan rivew modul lokakarya dan penyusunan perangkat pembelajaran yang sudah disesuaikan dengan Kurikulum Merdeka. Modul ini sebelumnya telah dsusun oleh Tim 12 dan nantinya akan digunakan di perkuliahan prodi PPG. Acara dipandu oleh Dr. Anis Masykur, M.Pd., Dr. Suwadi, M.Pd.,M.Ag, ketua asosiasi prodi PPG di PTKN, dan Dr. Amin Hasan, M.Pd. dari TIM Inovasi Kemenag RI.

Kegiatan ini ditutup oleh Dr. Muhammad Zain, S.Ag., M.Ag., Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama. Dalam sambutan penutupan, Direktur menyampaikan tentang adanya generation gap antara guru dan siswa yang dihadapi sekarang ini, sehingga guru benar-benar dituntut untuk melakukan inovasi dalam pembelajaran untuk menyongsong Indonesia Emas 2045. Direktur juga menekankan pentingnya moderasi beragama yang harus juga disisipkan dalam modul pembelajaran di PPG. Di akhiir sambutannya, Direktur juga menyampaikan bahwa semua produk pembelajaran harus melewati proses MIKIR, yaitu: mengalami, interaksi, komunikasi dan refleksi.

We use cookies to improve our website. Cookies used for the essential operation of this site have already been set. For more information visit our Cookie policy. I accept cookies from this site. Agree