Sambutan oleh Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan, Dr. H. M. Sugeng Sholehuddin, M.Ag. Dalam sambutannya Dekan menyampaikan kegiatan ini penting dilakukan untuk membekali dan menyamakan persepsi dosen dan guru pamong untuk mengarahkan dan membimbing mahasiswa dalam mengembangkan perangkat, media pembelajaran dan PTK. Dekan mewajibkan kehadiran dosen dan guru pamong yang akan bertugas pada lokakarya sehingga dapat melaksanakan tugas dengan baik sehingga membawa mahasiswa PPG dapat lulus dengan tingkat kelulusan tinggi.
LPTK menghadirkan narasumber yaitu Dr. Anis Masykur, M.Ag (Kepala pada Subdirektorat Bina Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Aliyah/Madrasah Aliyah Kejuruan Direktorat GTK Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia). Dalam awal pemaparannya disampaikan bahwa LPTK memiliki peran penting dalam implementasi kurikulum merdeka, salah satunya melalui aktivitas lokakarya di PPG. Perubahan kurikulum harus dipahami dengan adanya perubahan paradigma bukan hanya perubahan secara teknis saja. Dosen dan guru pamong diminta untuk membiasakan tradisi yang mengajak mahasiswa berfikir kritis terhadap pelaksanaan pembelajaran.
Kurikulum merdeka merupakan kurikulum berbasis kompetensi dan sesuai dengan keunikan peserta didik. Kesuksesan pelaksanaan kurikulum merdeka dapat dimulai dengan kesiapan pendidik. Pendidik diberikan kebebasan untuk mengembangkan dan mengeksplorasi kreativitas dan karakteristik peserta didik. Pendidik harus memfasilitasi pembelajaran yang mengembangkan kemampuan dan mengeksplorasi minat dan bakat peserta didik. Guru harus memiliki variasi instrumen evaluasi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik. Pembelajaran berdiferensiasi juga menjadi salah satu ciri pelaksanaan kurikulum merdeka.
Pada sesi selanjutnya, Dr. Anis Masykur, M.Ag memaparkan terkait teknis kegiatan lokakarya. Internalisasi kurikulum merdeka dalam Lokakarya PPG Daljab Batch 1 Tahun 2023 dari perancangan perangkat pembelajaran hingga pelaksanaan pembelajaran dalam PPL. Pada tahap perancangan pembelajaran, mahasiswa PPG diminta untuk Menyusun KOM, CP, TP, ATP, modul ajar hingga asesmen pembelajaran. Selain itu, mahasiswa PPG juga diminta untuk mengembangkan media pembelajaran, menyusun project P5-PPRA dan PTK. Perangkat pembelajaran yang dibuat akan direview oleh dosen dan guru pamong. Beliau juga menegaskan agar proses pembelajaran Sinkronus dilaksanakan di pagi hari sebelum mahasiswa mengerjakan tugas di hari itu.
Peserta kegiatan aktif dalam sesi tanya jawab hal ini menunjukkan pemahaman peserta terhadap materi yang disampaikan narasumber.